Inovasi Pemanfaatan Sinar Gamma Pada Tahap fiksasi Penggunaan Warna Alami Pada Kain Batik
Penelitian yang berjudul "Inovasi Pemanfaatan Sinar Gamma Pada Tahap fiksasi Penggunaan Warna Alami Pada Kain Batik" dilatarbelakangi oleh makin bertumbuhnya industri batk di Indonesia, sementara permasalahan limbah sintesis sudah banyak mencemari sungai di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apakah radiasi memiliki pengaruh pada kualitas hasil pewarnaan kain batik menggunakan pewarna alami dan berapa dosis radiasi yang dapat menghasilkan kualitas pewarnaan terbaik. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan variasi metode pewarnaan untuk mengetahui pada tahap manairadiasi yang paling tepat dilakukan, dan menggunakan radiasi dosis 5 kGy, 10 kGy, 20 kGy, 30 kGy, 40 kGy dan 50 kGy.
Pewarnaan kain (gb.kratonpedia.com) |
Pewarna yang digunakan adalah pewarna alami, berasal dari ekstrak akar sencang (Caesalpina sappan) dan kulit buah jelawe (Terminalia bellirica), dengan menggunakan dua jenis kain yaitu kain katun dan kain poliester. Pengujian kualitas hasil pewarnaan dilakukan dengan pencucuian, luntur air dan gosokan berdasarkan gray scala dan staining scale. Dari data yang diperoleh disimpulkan bahwa radiasi sinar gamma mempengahruhi kualitas pewarnaan, dan pada dosis 40 kGy dan 50 kGy memberi hasil yang terak. Juga ditemukan bahwa metode pewarnaan terbaik adalah mordant, pewarna, lalu iradiasi, sehingga sinar gamma berfungsi sebagai fixer. Kain katun terbukti dapat menghasilkan kualitas pewarnaan terbaik, dan sumber pewarna alami kulit buah jelawe memberi hasil ketahanan luntur yang lebih bagus
Spektrometer sinar gamma (http://chemistry.tutorvista.com) |
Kata Kunci : dosis radiasi, metode pewarnaan, kualitas warna
Amanda Ignatia dan Clemen Golden Divembryan
SMA Snata Laurensia Banten
0 comments:
Post a Comment