Desalinasi Dengan Menggunakan Material Membran Selulosa Asetat Berbahan Baku Kulit Singkong (Manihot utilisma) Sebagai Produk Petrokimia Derivatif
Dalam kehidupan sehari-hari air banyak digunakan untuk kebutuhan industri bahkan rumah tangga. Namu semakin lama keberadaan air bersih semakin terbatas sehingga perlu dicari cara untuk mendapatkan air yang berkualitas. Salah satunya menggunakan potensi air laut menggunakan pross desalinasi melalui proses membran. Membran komersial memiliki harga yang relatif tinggi. Oleh karena itu, oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan limbah kulit singkong (Manihot utilisma) yang mengandung selulosa asetat sebagai bahan baku utuk pembuatan membran desalinasi.
Kulit singkong (Gb.semarang.bisnis.com) |
Penelitian ini menggunakan metode sederhana sehingga membran yang didapatkan lebih ekonomis. Selulosa mikrobial dari kulit singkong yang dibentuk oleh starter Acetobacter xylinum dengan variasi 2 : 3 : 4 direndam dalam NaOH 4% selama 24 jam kemudian dicuci dengan aquadest. Selanjutnya rendam menggunkan dengan menggunkan CH3COOH 4% selama 24 jam. Kemudian melakukan proses sweeling, asetilasi, dan hidrolisis selulosa mikrobial untuk membentuk selulosa asetat.
(Gb. www.intechopen.com) |
Berdasarkan hasil uji, didapat hasil membran terbaik yaitu dengan nilai rejeksi 24%, data fluks yang dihasilkan terbaik pada sampel 200 Ax dimana sebesar 0,071, hal ini membuat membran lebih selektif terhadap desalinasi air garam. Hasil FTIR yaitu serapan gugus OH pada bilangan gelombang 3360,00 cm-1 dan gugus C=O pada bilangan gelombang 1641,42 cm-1, hasil SEM 1,09 nm dan terdapat beberapa pori-pori besar yang berukuran 315-844 nm, daya kuat tarik yang tinggi, daya pakai membran berulang kali, dan warna serta tekstur membran yang lebih jernih
Gia Rahmanisa
SMAN 1 Sumatera Selatan
Gia Rahmanisa
SMAN 1 Sumatera Selatan
0 comments:
Post a Comment