Identifikasi Kemurnian Minyak Goreng Menggunakan Induktor
Mungkin sebagian besar kita sudah mendengar tentang oplosan minyak goreng curah dicampur oli bekas.Minyak jelantah dan oli bekas dipanaskan sampai terpisah antara endapan dan cairan beningnya kemudian masing-masing disaring. Minyak jelantah yang sudah terpisah disaring dan ditambahkan tepung terigu dan mentega dengan takaran suka-suka. Tujuannya agar warna dan tampilannya mirip minyak goreng asli. Terus oli bekas yang sudah disaring ditambahkan ke dalam minyak goreng tadi dengan maksud menambah jumlah volume sehingga semakin banyak hasil yang diperoleh. Yang menyeramkan, kabarnya ada juga oplosan yang ditambahkan hidrogen peroksida (H2O2) untuk pemutih (bleaching) atau senyawa benzena yang merupakan zat karsinogenik (penyebab kanker).
Minyak goreng murni (gb.kaskus) |
Minyak goreng oplosan oli bekas ini sulit dibedakan dengan minyak goreng murni. Minyak goreng murni adalah minyak goreng yang keadaannya masih asli, termasuk minyak curah, minyak goreng kemasan,minyak kelapa, dan sebagainya,mengandung kolesterol ataupum tidak. Sedangkan minyak tak murni adalah minyak goreng yang sudah dipakai menggoreng hingga warnanya menggelap atau sudah tercampur bahan oplosan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui pengujian permeabilitas magnetik.
Minyak jelantah (gb.kaskus) |
Induktor merupakan komponen elektronik yang induktansinya dipengaruhi permeabilitas bahan yang dililitnya. Permeabilitas magnetik setiap zat berbeda-beda, termasuk minyak. Pada umumnya, permeabilitas tidak konstan, karena dapat bervariasi bergantung posisi dalam medium, frekuensi medan yang dikenakan, kelembaban, temperatur, dan parameter lainnya(wikipedia.org). Dengan mengetahui permeabilitas magnetic minyak goreng dan zat-zat yang mungkin tercampur padanya, maka dapat diketahui berpa tingkat kemurnian minyak tersebut, bahkan konsentasi zat-zat yang tercampur dapat ditentukan.
Induktor (Gb.teknikelektronika.com) |
Sifat magnetic zat dapat diklasifikasikan sebagai berikut: diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik. Bahan diamagnetik adalah bahan yang memperkecil induksi magnetik induktor, seperti bismuth, tembaga, emas, perak,seng air dan garam dapur. Bahan paramagnetik adalah bahan yang sedikit memperbesar induksi magnetik induktor, seperti alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu. Bahan ferromagnetik adalah bahan yang induksi magnetknya sangat besar, seperti besi, baja, silikon dan nikel. Dianalogikan dengan air,dianggap minyak goreng merupakan bahan diamagnetik
By : Syamsudin Nur Wahid
UNM Malang Jawa Timur
0 comments:
Post a Comment